Jumat, 31 Mei 2019

Modul - Pengantar Manajemen dan Bisnis - Bab 06 - Manajemen Keuangan - Pendanaan dan Investasi Bisnis



Modul Pengantar Manajemen dan Bisnis

Download Modul Pengantar Manajemen dan Bisnis Bab 06 - Manajemen Keuangan - Pendanaan dan Investasi Bisnis

Bab 06 - Manajemen Keuangan - Pendanaan dan Investasi Bisnis

Abstract
"Dengan membuat keputusan pendanaan yang tepat, sebuah perusahaan dapat meminimalisasikan operasionalnya, yang akan dapat meningkatkan nilai perusahaan itu."

Kompetensi
"Agar mahasiswa dapat mengerti berbagai alternatif sumber dana bagi suatu bisnis serta faktor-faktor apa saja yang berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk investasi."

Sumber Pendanaan Bisnis
Perusahaan memperoleh modal (dana jangka panjang) dalam bentuk uang dan ekuitas.
Pendanaan utang adalah tindakan meminjam dana. Pendanaan ekuitas adalah tindakan
menerima investasi dari pemilik perusahaan (dengan menerbitkan saham-saham atau menahan
deviden).
Cara bagaimana sebuah perusahaan memutuskan untuk mendanai bisnisnya dapat
mempengaruhi biaya pendanaannya. Dengan membuat keputusan pendanaan yang tepat,
sebuah perusahaan dapat meminimalisasikan operasionalnya, yang akan dapat meningkatkan
nilai perusahaan itu.

D. Metode-Metode Pendanaan Utang
1. Meminjam dari lembaga-lembaga keuangan
Pemilik dana akan menilai kelayakan kredit dari perusahaan yang berkenaan dengan faktorfaktor:
- Rencana penggunaan pinjaman perusahaan
- Kondisi keuangan bisnis perusahaan
- Peramalan tentang industri dan lingkungan disekitar bisnis perusahaan
- Adanya jaminan dari perusahaan yang dapat digunakan untuk mengembalikan pinjaman.
Karena pemilik dana harus menilai kondisi keuangan setiap bisnis yang diberi pinjaman,
maka pemilik dana akan sangat memerlukan laporan-laporan keuangan.
Jika pemilik dana menentukan bahwa perusahaan cukup layak untuk mendapatkan
pinjaman, maka mereka akan mencoba menentukan persyaratan pinjaman yang dapat
disetujui oleh perusahaan. Persyaratan-persyaratan pinjaman akan menentukan jumlah
pinjaman, jangka waktu pinjaman, jaminan, dan tingkat suku bunga pinjaman.
2. Menerbitkan Obligasi
Banyak perusahaan besar akan memperoleh dana dengan menerbitkan obligasi atau surat
hutang jangka panjang (IOU) yang dibeli oleh para investor. Pemilihan obligasi dikarenakan
tingkat suku bunganya yang lebih rendah dibandingkan dengan bunga pinjaman dari lembaga
keuangan. Pemegang obligasi adalah kreditor, bukan pemilik dari perusahaan yang
mengeluarkan obligasi.
Nilai par dari obligasi adalah jumlah yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat
jatuh tempo. Kebanyakan obligasi memiliki masa jatuh tempo antara sepuluh hingga tiga
puluh tahun.
Ketika perusahaan memiliki rencana untuk menerbitkan obligasi, maka perusahaan tersebut
akan menciptakan dokumen inden, yang merupakan dokumen resmi yang menerangkan
kesanggupan perusahaan untuk membayarkan utang kepada pemegang obligasi. Dokumen
inden juga menyatakan apakah obiligasi tersebut memiliki suatu ciri call, yang memberikan
hak kepada perusahaan penerbit untuk membeli kembali obligasi sebelum jatuh tempo.
Obligasi terjamin yaitu obligasi yang didukung oleh jaminan sedang obligasi tanpa jaminan
yaitu obligasi yang tidak didukung oleh jaminan.

E. Resiko Kegagalan Obligasi
Tingkat suku bunga yang dibayarkan pada obligasi sangat bergantung tidak hanya
pada tingkat suku bunga yang berlaku, tetapi juga pada tingkat resiko perusahaan penerbit
obligasi. Perusahaan yang memiliki lebih banyak tingkat resiko maupun kegagalan, harus
memberikan suku bunga yang lebih tinggi kepada pemegang obligasi untuk mengkompensasi
resiko yang terkait.
Para pemegang obligasi dapat berusaha untuk membatasi risiko kegagalan dengan
melaksanakan yang disebut Kontrak Protektif, yang merupakan larangan yang diterapkan
pada kebijakan keuangan tertentu dari sebuah perusahaan. Kontrak ini dikenakan untuk
menjamin agar para manajer tidak mengambil keputusan yang dapat meningkatkan risiko
perusahaan dan akhirnya probabilitas kegagalan.
3. Menerbitkan Surat Berharga
Merupakan jaminan utang jangka pendek, yang biasanya diterbitkan oleh perusahaan yang
memiliki kondisi keuangan yang baik.

F. Kreditor Umum yang Memberikan Pendanaan Utang
1. Bank-Bank Komersial
Institusi keuangan yang memperoleh setoran dari berbagai individu dan menggunakan
dananya terutama untuk memberikan pinjaman usaha.
2. Institusi Tabungan
Institusi keuangan memperoleh setoran dari berbagai individu dan menggunakan sebagai
dana setoran untuk memberikan pinjaman usaha dan disebut juga sebagai institusi
penghematan.
3. Perusahaan-Perusahaan Keuangan
Perusahaan keuangan yang bisanya mencari dana dengan menerbitkan sekuritas (IOU) dan
meminjamkan hampir seluruh dananya ke berbagai perusahaan.
4. Dana Pensiun
Menerima kontribusi dari karyawan dan dari perusahaan atas pensiun karyawan dan
menginvestasikan hasil pendanaan untuk karyawan sampai dana tersebut dibutuhkan.
5. Perusahaan Asuransi
Menerima premi asuransi dari penjualan asuransi kepada pelanggan dan menginvestasikan
dana pendapatannya sampai dana dibutuhkan untuk membayar klaim asuransi.
6. Dana Bersama
Perusahaan investasi yang menerima dana dari investor individual, kemudian dikumpulkan
menjadi satu dan diinvestasikan dalam sekuritas.

G. Pendanaan Ekuitas
Kegiatan menerima investasi dari para pemilik (melalui laba ditahan dan penerbitan saham).

H. Metode-Metode Pendanaan Ekuitas
1. Laba Ditahan
Perusahaan-perusahaan dapat memperoleh pendanaan ekuitas dengan menahan laba
daripada mendistribusikan laba kepada pemilik.
2. Menerbitkan Saham
- Saham biasa ; sekuritas yang mewakili sebagian kepemilikan dari perusahaan tertentu.
- Saham preferen ; sekuritas yang mewakili sebagian kepemilikan dari perusahaan tertentu
dan menawarkan prioritas khusus melebihi saham biasa.
- Penerbitan saham kepada perusahaan Modal Ventura.
Secara pribadi, perusahaan dapat menerbitkan saham kepada perusahaan modal ventura,
yang terdiri dari individual-individual yang menginvestasikan modalnya kedalam bisnisbisnis
kecil.
- Going Public
Jika kepemilikan bisnis pribadi yang kecil ingin memperoleh dana tambahan, maka
perusahaan tersebut dapat mempertimbangkan suatu penawaran perdana (Innitial
Public Offering – IPO), yang disebut juga “Going Public”, adalah penerbitan saham
pertama bagi masyarakat luas.
Keuntungan Go Public/IPO
1. IPO membuat sebuah perusahaan memperoleh tambahan dana tanpa menaikkan
tingkat utang yang ada dan tanpa tergantung pada modal ditahan.
2. Perusahaan dapat memperoleh banyak dana dengan go publik tanpa menaikan
pembayaran tingkat bunga kepada kreditor dimasa mendatang.
Kerugian IPO/Go Public
1. Perusahaan go public bertanggung jawab untuk menginformasikan kondisi keuangan
mereka pada para pemegang saham dan SEC dan dapat diakses oleh para investor.
Beberapa perusahaan memilih untuk tidak memberikan informasi yang dapat
mengungkapkan keberhasilan (dan mungkin kekayaan) para pemilik.
2. Ketika sebuah bisnis kecil berusaha untuk memperoleh dana dari publik, maka akan
sulit baginya untuk menyakinkan kepada publik bahwa rencana bisnisnya cukup layak.
Hal ini akan membatasi dana yang dapat diperoleh melalui suatu IPO. Hal ini juga
memaksa perusahaan untuk menjual sebagian dari kepemilikan pada harga yang
relatif rendah.
3. Struktur kepemilikan melemah, berarti proporsi kepemilikan pemegang saham asli
berkurang saat saham-saham dijual kepada masyarakat. Sehingga pengendalian
pemilik asli terhadap perusahaan akan berkurang, dan para investor lain akan memiliki
lebih banyak pengaruh pada dewan direksi,
4. Bank investasi mengenakan jasa yang tinggi untuk memberikan saran-saran dan
menempatkan saham pada para investor.
Listing Saham
Saat sebuah perusahaan menjual saham kepada masyarakat, maka perusahaan
akan mendaftarkan sahamnya pada bursa saham. Hal ini mengizinkan para investor
untuk menjual saham yang dibeli dari perusahaan, yang kemudian dijual kepada
investor lain sepanjang waktu. Bursa saham berperan sebagai pasar sekunder, atau
pasar dimana sekuritas yang ada dapat diperdagangkan diantara para investor.
Perbandingan Pendanaan Ekuitas dengan Pendanaan Utang
Pendanaan utang (pinjaman dari obligasi) mengharuskan perusahaan untuk membayar
suku bunga dan pinjaman pokok sebaliknya bentuk pendanaan ekuitas (laba ditahan dan
saham) tidak membutuhkan pembayaran apapun. Pendanaan dengan saham akan
mengakibatkan pembayaran dividen, tetapi pembayaran ini dapat diabaikan jika perusahaan
tidak mampu membayarnya. Juga tidak ada pembayaran pokok kepada pemegang saham,
karena tidak memiliki jatuh tempo.

I. Bagaimana Perusahaan Menerbitkan Sekuritas
1. Pembuatan
Bank-bank investasi memberikan saran kepada perusahaan akan jumlah lembar saham atau
obligasi yang akan mereka terbitkan.
2. Underwriting
Bank-bank investasi akan memberikan jaminan suatu harga kepada perusahaan penerbit,
tanpa peduli berapa harga sekuritas yang akan dijual.
3. Distribusi
Perusahaan penerbit harus mendaftarkan penerbitkannya kepada security and exchange
commission (SEC), mereka akan memberikan prospektus kepada SEC, yang merupakan
dokumen yang mengungkapkan informasi keuangan yang relevan tentang sekuritas
(misalnya jumlah) dan informasi keuangan mengenai perusahaan penerbit.
Saat SEC menyetujui pendaftaran, prospektus tersebut didistribusikan kepada para investor
yang mau membeli sekuritas tersebut.

J. Metode-Metode Perolehan Dana Lainnya
1. Pendanaan dari Pemasok
Ketika perusahaan memperoleh berbagai macam suplai, maka perusahaan mungkin akan
mendapat suatu periode untuk tagihan.
2. Leasing
Beberapa perusahaan memilih untuk mendanai penggunaan aktiva secara leasing, atau
menyewa aktiva selama periode waktu tertentu.

K. Menentukan Struktur Modal
Semua perusahaan harus menentukan struktur modal, atau komposisi utang versus pendanaan
ekuitas. Tidak ada struktur modal yang sempurna di semua perusahaan. Namun, beberapa
karakteristik harus dipertimbangkan saat menentukan struktur modal yang tepat. Penggunaan
utang (seperti pinjaman bank, atau obligasi) sebagai sumber dana yang diinginkan, karena
pembayaran bunga yang dilakukan perusahaan atau utangnya merupakan penggunaan pajak.
Banyak perusahaan cenderung memperoleh sejumlah pendanaan melalui pendanaan ekuitas,
yang merupakan sebuah cara yang mudah dan berkelanjutan.
L. Kebijakan Dividen
Beberapa banyak laba perusahaan setiap kuartal yang ditahan (diinvestasikan kembali) dan
beberapa banyak laba yang didistribusikan sebagai dividen kepada pemilik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen sebuah perusahaan
1. Pengharapan pemegang saham
2. Kebutuhan pendanaan perusahaan

M. Menentukan Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga pada dana pinjaman dipengaruhi oleh penawaran dana pinjaman dana
permintaan akan dana pinjaman tersebut. Interaksi antara penawaran dan permintaan itu yang
menyebabkan perubahan tingkat suku bunga.
Tingkat suku bunga ekuilibrium yaitu tingkat suku bunga dimana kuantitas penawaran dana dan
pinjaman sama dengan kuantitas permintaan dan pinjaman.
N. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat suku
bunga
- Kebijakan moneter
- Pertumbuhan ekonomi
- Perkiraan inflasi
- Kebiasaan menabung
Investasi Bisnis
Perusahaan melakukan keputusan investasi jangka panjang mengenai apakah akan
memperluas bisnis yang ada, menciptakan bisnis baru, atau membeli perusahaan lain.
Perusahaan juga dapat memutuskan investasi jangka pendek sehubungan dengan jumlah
investasi kas, piutang dagang dan persediaan.
Keputusan investasi yang tepat akan mempengaruhi pendapatan dan selanjutnya nilai
perusahaan.
Keputusan-Keputusan Investasi
1. Penganggaran Modal, yaitu perbandingan biaya dan keuntungan sebuah usulan proyek untuk
menentukan kelayakan produk tersebut. Tingkat suku bunga juga menentukan biaya dana
pinjaman.
2. Anggaran modal yaitu jumlah dana yang ditargetkan akan digunakan untuk membeli berbagai
aktiva seperti bangunan, mesin-mesin dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk proyek
jangka panjang.
Klasifikasi Biaya Modal
1. Perluasan bisnis yang ada
2. Mendirikan bisnis yang baru
3. Investasi pada berbagai aktiva yang dapat mengurangi biaya-biaya
Proses Penganggaran Modal
1. Mengusulkan proyek-proyek baru
2. Mengestimasikan arus kas proyek-proyek tersebut
3. Menentukan kelayakan proyek
4. Melaksanakan proyek yang layak
5. Mengawasi proyek yang sedang dilaksanakan.
Analisis Penganggaran Modal

Merger
Dua perusahaan digabung (atau bergabung) menjadi sebuah perusahan yang dimiliki oleh
pemilik yang sama (pemegang saham).
Jenis Merger
1. Merger horizontal, kombinasi perusahaan yang melibatkan jenis bisnis yang sama.
2. Merger vertical, kombinasi sebuah perusahaan dengan pemasok atau pelanggan potensial.
3. Merger konglomerat, kombinasi dua perusahaan yang bisnisnya tidak saling berhubungan.
Motif Perusahaan Melakukan Merger
1. Pertumbuhan yang cepat
Merger memungkinkan meningkatkan kapasitas produk dengan lebih cepat karena
bertambahnya kapasitas produksi.
2. Skala ekonomis
Pertumbuhan juga akan dimaksudkan untuk menurunkan biaya produksi per unit. Produk
yang menampilkan skala ekonomis dapat diproduksi dengan biaya per unit yang jauh lebih
rendah jika diproduksi dalam jumlah yang besar. Suatu merger dapat memungkinkan
kombinasi dua fasilitas produksi yang dapat mencapai penurunan biaya produksi per unit.
3. Keahlian manajerial
Jika manajerial perusahaan kuat mengelola operasional perusahaan lemah, maka kinerja
perusahaan lemah mungkin akan jauh lebih baik.
4. Keuntungan pajak
Perusahaan yang mengalami keuntungan negatif (kerugian) kadang menjadi calon yang
menarik untuk merger, karena potensi keuntungan pajak.

Analisis Merger
- Mengidentifikasi prospectus potensi merger
- Mengevaluasi prospectus potensi merger
- Membuat keputusan merger

Prosedur-Prosedur Merger
- Pendanaan merger
- Penawaran tender, penawaran langsung dari perusahaan mengakuisisi untuk saham-saham
perusahaan target
- Integritas bisnis
- Evaluasi paska merger

Pertahanan Terhadap Upaya Pengambilalihan
- Mempengaruhi para pemegang saham untuk mempertahankan saham-saham mereka
- Pengambilalihan saham pribadi
- Menemukan “Hero” atau perusahaan yang lebih sesuai dan bersedia membeli perusahaan
dan menolongnya dari upaya pencaplokan beberapa perusahaan lain.

Leverage Buyout (LBO)
Yaitu kelompok investor membeli sebuah perusahaan (atau anak perusahaan) dengan dana
pinjaman.
Disvestasi (Peleburan)
Yaitu penjualan sebuah perusahaan yang masih ada.
Motif Disvestasi
1. Sebuah perusahaan akan dives (menjual) bisnisnya yang bukan merupakan bagian inti
operasi perusahaan sehingga dapat berfokus untuk melakukan pekerjaan yang terbaik.
2. Untuk memperoleh dana.
3. Dengan pemisahan nilai sebuah perusahaan kadang diyakini akan memiliki nilai lebih tinggi
daripada sebagai nilai keseluruhan perusahaan.
Keputusan Investasi Jangka Pendek
Manajemen Modal Kerja mewakili manajemen aktiva dan kewajiban jangka pendek sebuah
perusahaan. Aktiva jangka pendek perusahaan meliputi kas, sekuritas jangka pendek, piutang
dagang, dan persediaan. Utang jangka pendeknya meliputi utang dagang dan pinjaman jangka
pendek.

Manajemen Modal kerja Disegmentasikan Jangka Pendek
1. Manajemen Likuiditas
Perusahaan yang likuid memiliki akses dana yang cukup untuk membayar tagihan-tagihannya
saat jatuh tempo. Manajemen likuiditas meliputi manajemen berbagai aktiva jangka pendek
dan kewajiban-kewajiban untuk menjamin likuiditas yang memadai. Agar tetap likuid,
perusahaan memelihara kas dan sekuritas jangka pendek.
2. Manajemen Piutang Dagang
Menentukan batasan pada kredit yang diberikan kepada pelanggan dan jangka waktu jatuh
tempo pembayaran. Tujuannya adalah memberikan cukup keleluasaan sehingga penjualan
naik akibat kredit yang diberikan, tetapi cukup ketat untuk menghindari pelanggan yang
mungkin terlambat melakukan pembayaran atau sama sekali tidak membayar.
3. Manajemen Persediaan
Menentukan jumlah persediaan yang disimpan. Manajer berusaha menyimpan cukup
persediaan untuk menghindari kehabisan persediaan, tanpa melibatkan dana dalam
kelebihan persediaan.

Sumber :
Modul Perkuliahan - Pengantar Manajemen dan Bisnis - Program Studi Sistem Informasi - Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Mercu Buana