Jumat, 31 Mei 2019

Modul - Pengantar Manajemen dan Bisnis - Bab 05 - Lingkungan Manajemen Produksi



Modul Pengantar Manajemen dan Bisnis

Download Modul Pengantar Manajemen dan Bisnis Bab 05 - Lingkungan Manajemen Produksi

Bab 05 - Lingkungan Manajemen Produksi

Abstract
"Manajemen produksi yang efektif menerapkan proses produksi secara produksi secara efisien (dengan biaya yang relatif murah) dan berkualitastinggi untuk mendapatkan barang dan jasa yang spesifik."

Kompetensi
"Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai manajemen produksi di perusahaan"

Manajemen Produksi
Perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa memerlukan proses produksi atau proses
konversi yaitu serangkaian tugas yang menggunakan sumber daya untuk memperoleh barang atau jasa.
Manajemen produksi yang efektif menerapkan proses produksi secara produksi secara efisien
(dengan biaya yang relatif murah) dan berkualitas tinggi untuk mendapatkan barang dan jasa yang spesifik.
Manajemen Produksi adalah pengelolaan suatu proses dimana sumber daya (karyawan dan mesin)
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Sumber daya pokok yang digunakan perusahaan untuk proses produksi ialah :
1. Sumber daya manusia (Karyawan)
2. Bahan Baku
3. Sumber daya lain (gedung mesin dan perlengkapan).
Jalur produksi terdiri dari serangkaian pos-pos kerja yang masing-masing dirancang untuk mengerjakan
tahap khusus dari proses produksi.
Jalur produksi adalah urutan pos kerja dimana setiap pos kerja dirancang untuk mengerjakan tahap-tahap
khusus dari proses produksi tersebut.
Pos Kerja (work station) adalah bagian pekerjaan dimana satu karyawan atau lebih diberi tugas khusus.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
 Biaya ruang kerja adalah biaya untuk membeli ruang kerja seperti gedung atau kantor dapat berbeda
dari satu lokasi kelokasi yang lain.
 Biaya tenaga kerja adalah gaji untuk karyawan bervariasi antar lokasi. Gaji di kota cenderung lebih
tinggi dari pada gaji di luar kota untuk jenis pekerjaan tertentu.
 Insentif pajak adalah seberapa pemerintah daerah bersedia menawarkan kredit pajak untuk menarik
perusahaan kedaerah mereka. Insentif ini diberikan untuk menambah lapangan pekerjaan dan
memperbaiki kondisi ekonomi didaerah itu.
 Sumber permintaan adalah biaya transportasi dan jasa produk dapat dikurangi dengan memproduksi
dilokasi yang dekat dengan sumber permintaan.
 Akses ketransportasi adalah beberapa pabrik dan kantor memilih lokasi dekat sumber utama
transportasi seperti dekat jalan raya antara daerah, dekat sungai atau lapangan terbang untuk alasan
kemudahan transportasi.
 Ketersediaan tenaga kerja adalah perusahaan yang merencanakan untuk menyewa pekerja spesialis
harus dapat menarik tenaga kerja yang diperlukan, mereka dapat memilih lokasi dimana banyak
terdapat tenaga kerja dengan keahlian khusus yang diperlukan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan dan tata letak adalah :
1. Karakteristik lokasi
2. Proses produksi
3. Jenis produksi
4. Kapasitas produksi yang diinginkan
Tata letak produksi adalah tugas yang diletakan sesuai urutannya.
Tata letak posisi tetap adalah tata letak dimana karyawan mendatangi posisi produk dan tidak menunggu
produksi mendatangi mereka.
Produksi fleksible adalah proses produksi yang dapat disesuaikan untuk menampung perubahan dimasa
mendatang.

Pengawasan produksi
1. Pembelian bahan baku
Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam membeli persediaan bahan baku :
a. Memilih pemasok bahan baku : perusahaan harus memperhatikan karakteristik seperti harga,
kecepatan pengiriman, kualitas barang, pelayanan, dan ketersediaan kredit.
b. Memperoleh diskon volume : perusahaan yang membeli bahan baku dari pemasok dapat
memperoleh potongan harga pasokan meski kualitas dipertahankan.
c. Menyerahkan produksi kepada pemasok : para produsen biasanya melakukan outsourching yaitu
mereka membeli komponen dari pemasok dari pada memproduksi komponen itu atau deintegrasi
yaitu strategi menyerahkan beberapa tugas produksi kepada pemasok.
2. Pengawasan persediaan
Adalah proses mengelola persediaan pada tingkat yang meminimalkan biaya.
Pengawasan persediaan memerlukan manajemen seperti dibawah ini
a. Pengawasan persediaan bahan baku : apabila perusahaan kelebihan stock bahan baku dapat
meningkatkan biaya pemeliharaan.
b. Perencanan kebutuhan bahan baku : proses menjamin bahwa bahan baku tersedia bilamana
diperlukan.
MRP biasanya bertugas menghitung kebelakang dari produk sampai awal untuk menentukan
berapa lama bahan baku itu dibutuhkan dimuka sebelum produk sepenuhnya jadi.
c. Pengawasan persediaan work in process : persediaan dari produk yang sebagian selesai.
d. Pengawasan persediaan barang jadi : selain untuk mencoba menghindari kekurangan perusahaan
berupaya untuk menghindari adanya stok produk yang berlebihan.
3. Routing
Adalah urutan (rute) tugas yang perlu untuk menghasilkan produk. Proses routing dievaluasi secara
periodic untuk menentukan apakah bisa ditingkatkan sehingga mendapatkan proses yang lebih cepat
dan murah.
4. Penjadualan
Adalah tindakan menetapkan periode untuk setiap tugas dalam proses produksi.
Jadwal produksi adalah rencana untuk menentukan waktu dan volume tugas produksi (PERT) program
evaluation and revie tehnicque/peninjauan ulang) adalah menjadwalkan tugas dengan menimimalkan
keterlabatan proses produksi.
PERT terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
a. Berbagi tugas dalam proses produksi diidentifikasi
b. Tugas-tugas diatur sesuai urutan pengerjaannya
c. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan diperkirakan.
5. Pengawasan Kualitas
Kualitas adalah derajat dimana barang atau jasa memuaskan kebutuhan atau harapan pelanggan.
Pengawasan kualitas adalah proses untuk menentukan apakah kualitas produk memenuhi
tingkat kualitas yang diinginkan.

Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
 Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi:
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas
manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila
disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya
tingkat produksi yang lebih tinggi.
 Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi
itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik
di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan
peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
 Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer
Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
 Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia,
dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik
dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
2. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
3. Pengertian Produksi
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau
jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills (organizational,
managerial and technical skills).
4. Proses Produksi
Prose produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh
suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan
suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi
barang atau jasa.
Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya. Barang-barang
produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi
beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan
yang dibutuhkan.
Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses
transformasi.
• Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk
menciptakan produk-produk jadi.
• Produksi sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi
suatu barang jadi.
Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan
Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa
pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
• Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa
sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
• Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu
menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran giro di bank, nasabah tidak
mengikuti proses perbankannya.
Dapat pula ditinjau dalam segi:
1. Kelangsungan hidup
a. Produksi terus-menerus (Continous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk
barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk
yang standar (massal).
b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan
penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
2. Teknik
a. Proses Ekstraktif Proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan, pertambangan.
b. Proses Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan: Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
5. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
6. Ruang Lingkup Manajamen Produksi:
1. Perencanaan system produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
yang meliputi :
a. Seleksi dan design hasil produksi (produk).
b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan.
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi.
d. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses.
e. Perancangan tugas.
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
7. Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan
masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan
bagi perusahaan. Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.
B. Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu,
dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.
8. Lokasi dan Lay Out Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam
persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan
kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi
memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat
penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
>Lingkungan masyarakat.
> Kedekatan dengan pasar.
> Tenaga kerja.
> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
> Fasilitas dan biaya transportasi.
> Sumber daya alam lainnya.
Faktor sekunder:
> Harga tanah.
> Dominasi masyarakat.
> Peraturan tenaga kerja.
> Rencana tata ruang.
> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
> Tingkat pajak.
> Cuaca atau iklim.
> Keamanan
> Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut
kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
> Dekat dengan pasar
> Dekat dengan sumber bahan baku saja
> Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat
pondasi.
> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum
dibangun.
> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
- Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
- Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
- Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.

Sumber :
Modul Perkuliahan - Pengantar Manajemen dan Bisnis - Program Studi Sistem Informasi - Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Mercu Buana