Karakteristik
dan Kualitas Lahan Tembakau
Faktor jenis lahan sangat ditentukan
oleh kualitas lahan dan karakteristik lahan. Kualitas lahan kemungkinan
berperan positif dan negatif terhadap penggunaan lahan tergantung dari
sifat-sifatnya. Kualitas lahan yang berperan positif tentu yang sifatnya sangat
menguntungkan bagi suatu penggunaan, misalnya untuk tanaman tembakau.
Sebaliknya kualitas lahan yang bersifat negatif karena keberadaanya akan
merugikan terhadap penggunaan tertentu, bisa merupakan faktor pembatas atau
penghambat (Siswanto, 2004).
Kualitas lahan adalah sifat-sifat
pengenal atau atribut yang bersifat kompleks dari sebidang lahan. Setiap
kualitas lahan mempunyai keragaan yang berpengaruh terhadap kesesuaiannya bagi
penggunaan tertentu dan biasanya terdiri atas satu atau lebih karakteristik
lahan. Kualitas lahan ada yang bisa diestimasi atau diukur secara langsung di
lapangan, tetapi pada umumnya ditetapkan berdasarkan karakteristik lahan (FAO,
1976).
Kualitas lahan yang berhubungan dan
berpengaruh terhadap hasil atau produksi tanaman di dalam FAO (1976), antara
lain terdiri atas: ketersediaan air, ketersediaan hara, ketersediaan oksigen
dalam zona perakaran, kondisi dan sifat fisik dan morfologi tanah, kemudahan
lahan untuk diolah, salinitas dan alkalinitas, toksisitas tanah (misalnya
aluminium, pirit), ketahanan terhadap erosi, hama dan penyakit tanaman yang
berhubungan dengan kondisi lahan, bahaya banjir, rezim temperatur, energi
radiasi, bahaya unsur iklim terhadap pertumbuhan tanaman (angin, kekeringan),
dan kelembaban udara yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Karakteristik lahan merupakan sifat
lahan yang dapat diukur atau diduga. Menurut FAO (1976), karakteristik lahan
terdiri atas:
a.
Karakteristik tunggal, misalnya total curah
hujan, kedalaman tanah, lereng dan lain lain.
b.
Karakteristik majemuk, misalnya permeabilitas
tanah, drainase, kapasitas tanah menahan air dan lain-lain.