Modul Basis Data / Database
Download Modul Basis Data Bab 11 - Konsep Normalisasi & Anomali Tabel
Bab 11 - Konsep Normalisasi & Anomali Tabel
Abstract
"Modul ini mempelajari konsep normalisai & anomali tabel"
Kompetensi
"Mahasiswa mampu menjelaskan konsep normalisasi, konsep anomali serta mengidentifikasi anomali dalam sebuah relasi."
Pendahuluan
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke
dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam
suatu organisasi.
Tujuan dari normalisasi
‰ Untuk menghilangkan kerangkapan data
‰ Untuk mengurangi kompleksitas
‰ Untuk mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi
‰ Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya
dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa
tingkat.
‰ Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan
tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa
tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang
optimal.
Tahapan Normalisasi
Bentuk Tidak Normal
Menghilangkan perulangan group
Bentuk Normal Pertama (1NF)
Menghilangkan ketergantungan sebagian
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari
ketergantungan fungsional
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
Bentuk Normal Kelima
Ketergantungan Fungsional
Definisi :
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada
atribut X (R.X ---> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada
relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.
Misal, terdapat skema database Pemasok-barang :
Pemasok (No-pem, Na-pem)
Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOK-BARANG adalah :
No-pem ---> Na-pem
Ketergantungan Fungsional Penuh
Definisi :
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh
pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada
subset dari X ( bila X adalah key gabungan)
Ketergantungan Transitif
Definisi :
Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada
atribut X , jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi
R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R.
( X ---> Y, Y ---> Z maka X ---> Z )
Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu
bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan
kolom hanya mempunyai satu nilai data
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal
Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal
kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh
terhadap keynya.
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga
bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua
dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap
keynya.
Sumber :
Modul Perkuliahan - Basis Data - Program Studi Sistem Informasi - Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Mercu Buana