Modul Decision Support System / Sistem Pengambilan Keputusan
Download Modul Bab 06 -Teknologi Komputasi Kolaboratif
Bab 06 - Teknologi Komputasi Kolaboratif
Abstract
"DSS adalah suatu sistem yang telah dibuat secara khusus untuk membantu manager dalam pengambilan suatu keputusan. Sebagai suatu sistem DSS masih terikat secara internal mauhupun
ekternal dengan sistem lain."
Kompetensi
"Mahasiswa mengetahui tentang konsep pengembangan dan penggunaan aplikasi SPK, serta dapat
menerapkannya dalam proses bisnis atau kegiatan kerja manajemen seharihari."
Beberapa hal dasar dalam pengambilan keputusan grup:
1. Grup. Istilah grup (atau workgroup kelompok kerja) mengacu pada 2 atau lebih orang
(sampai 25 orang) yang misinya adalah menampilkan task/tugas tertentu dan bekerja
sebagai satu unit. Bisa permanen atau sementara. Bisa pada satu lokasi atau
bermacam lokasi, dapat bekerja pada waktu bersamaan atau waktu yang berbeda.
Dapat berupa komite, panel kaji ulang, gugus tugas, dewan eksekutif, tim, atau unit
permanen.
2. Sifat pengambilan keputusan grup. Walaupun kebanyakan organisasi bisnis
bersifat hirarki, pengambilan keputusan biasanya merupakan proses saling berbagi
(shared). Pertemuan tatap muka diantara grup manajer merupakan elemen dasar
mencapai konsensus. Pertemuan grup dicirikan oleh aktivitas dan proses berikut:
Pertemuan adalah aktivitas gabungan, dilakukan oleh sekumpulan orang,
biasanya memiliki status sama atau sebanding, umumnya melibatkan 5 sampai 25
orang.
Hasil dari pertemuan sebagian tergantung pada knowledge, opini, dan
pertimbangan dari partisipan.
Hasil dari pertemuan juga tergantung pada komposisi grup dan pada proses
pengambilan keputusan yang digunakan grup.
Perbedaan dalam opini dipengaruhi oleh tingkat orang yang hadir atau seringkali
oleh negosiasi atau arbitrasi.
3. Keuntungan dan keterbatasan bekerja dalam grup.
Keuntungannya adalah sebagai berikut:
Grup lebih baik daripada individu pada pemahaman masalah.
Orang mudah dinilai pada keputusan dimana mereka juga terlibat di dalamnya.
Grup lebih baik dibandingkan individu dalam menangkap kesalahan yang terjadi.
Grup memilih lebih banyak informasi (knowledge) daripada 1 orang anggota. Grup
dapat mengkombinasi knowledge tadi dan membuat knowledge baru. Sebagai
hasilnya, ada banyak alternatif untuk penyelesaian masalah, dan solusi yang lebih
baik dapat diturunkan.
Sinergi dapat dihasilkan.
Bekerja dalam grup dapat merangsang partisipan dan prosesnya.
Anggota grup akan menempelkan egonya dalam keputusan yang diambil,
sehingga mereka akan bersungguh-sungguh dalam implementasinya.
Partisipasi para anggota dalam keputusan berarti bahwa akan terjadi lebih sedikit
penolakan dalam implementasi.
Kecenderungan resiko dapat diseimbangkan. Grup melunakkan resiko tinggi yang
diambil dan mendorong ke arah konservatif.
Sedangkan gangguan dari proses grup adalah:
Tekanan sosial agar selalu menyesuaikan diri menghasilkan pemikiran grup
/groupthink (dimana orang mulai berpikir serupa, dan dimana ide baru tak bisa
ditoleransi).
Menghabiskan waktu, prosesnya lamban.
Keterbatasan koordinasi pekerjaan yang dilakukan grup dan perencanaan
pertemuan yang jelek.
Pengaruh yang tak layak dari grup dinamis (contoh, dominasi waktu, topik, atau
opini dari satu atau segelintir individu; ketakutan untuk bicara; kekakuan suasana).
Kecenderungan anggota grup untuk mengandalkan saja yang lain dalam
mengerjakan tugas.
Kecenderungan untuk mengkompromikan solusi walaupun kualitasnya rendah.
Analisis tugas yang tak lengkap.
Waktu yang tak produktif (sosialisasi, persiapan, menunggu orang).
Kecenderungan untuk mengulangi apa yang sudah dibicarakan.
Biaya yang lebih besar dalam pengambilan keputusan (banyaknya jam partisipasi,
biaya perjalanan, dan lain-lain).
Kecenderungan grup untuk mengambil keputusan yang lebih berisiko daripada
yang seharusnya.
Penggunaan informasi yang tak lengkap atau tak sesuai.
Representasi yang tak sesuai dalam grup.
4. Peningkatan kerja grup. Jika kita dapat mengurangi berbagai fenomena yang
menyebabkan fungsi-fungsi yang tak jalan, keuntungan yang didapat bisa
ditingkatkan. Ilmuwan perilaku, pakar personal, pakar efisiensi, dan yang lain telah
mengembangkan berbagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah ini.
Sumber :
Modul Perkuliahan - Sistem Pengambilan Keputusan - Program Studi Sistem Informasi - Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Mercu Buana