Modul Basis Data / Database
Download Modul Basis Data Bab 14 - Keamanan Sistem Basis Data
Bab 14 - Keamanan Sistem Basis Data
Abstract
"Modul ini mempelajari keamanan sistem basis data."
Kompetensi
"Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup keamanan basis data serta mampu mengidentifikasi tipe ancaman yang dapat mempengaruhi keamanan sistem basis data."
Definisi Keamanan Sistem Basis Data
Keamanan merupakan suatu proteksi terhadap pengrusakan data dan pemakaian data oleh pemakai
yang tidak punya kewenangan.
Penyalahgunaan Database
1. Tidak disengaja, jenisnya :
a. kerusakan selama proses transaksi
b. anomali yang disebabkan oleh akses database yang konkuren
c. anomali yang disebabkan oleh pendistribuasian data pada beberapa komputer
d. logika error yang mengancam kemampuan transaksi untuk mempertahankan
konsistensi database.
2. Disengaja, jenisnya :
a. Pengambilan data / pembacaan data oleh pihak yang tidak berwenang.
b. Pengubahan data oleh pihak yang tidak berwenang.
c. Penghapusan data oleh pihak yang tidak berwenang.
Tingkatan Pada Keamanan Database
1. Fisikal lokasi-lokasi dimana terdapat sistem komputer haruslah aman secara fisik terhadap
serangan perusak.
2. Manusia wewenang pemakai harus dilakukan dengan berhati-hati untuk mengurangi
kemungkinan adanya manipulasi oleh pemakai yang berwenang
3. Sistem Operasi Kelemahan pada SO ini memungkinkan pengaksesan data oleh pihak tak
berwenang, karena hampir seluruh jaringan sistem database menggunakan akses jarak jauh.
4. Sistem Database Pengaturan hak pemakai yang baik.
Keamanan Data
1. Otorisasi :
Pemberian Wewenang atau hak istimewa (priviledge) untuk mengakses sistem atau obyek
database
Kendali otorisasi (=kontrol akses) dapat dibangun pada perangkat lunak dengan 2 fungsi :
Mengendalikan sistem atau obyek yang dapat diakses
Mengendalikan bagaimana pengguna menggunakannya
Sistem administrasi yang bertanggungjawab untuk memberikan hak akses dengan membuat
account pengguna.
2. Tabel View :
Merupakan metode pembatasan bagi pengguna untuk mendapatkan model database yang
sesuai dengan kebutuhan perorangan. Metode ini dapat menyembunyikan data yang tidak
digunakan atau tidak perlu dilihat oleh pengguna.
Contoh pada Database relasional, untuk pengamanan dilakukan beberapa level :
1. Relasi pengguna diperbolehkan atau tidak diperbolehkan mengakses langsung suatu
relasi
2. View pengguna diperbolehkan atau tidak diperbolehkan mengakses data yang
terapat pada view
3. Read Authorization pengguna diperbolehkan membaca data, tetapi tidak dapat
memodifikasi.
4. Insert Authorization pengguna diperbolehkan menambah data baru, tetapi tidak
dapat memodifikasi data yang sudah ada.
5. Update Authorization pengguna diperbolehkan memodifikasi data, tetapi tidak dapat
menghapus data.
6. Delete Authorization pengguna diperbolehkan menghapus data.
Untuk Modifikasi data terdapat otorisasi tambahan :
1. Index Authorization pengguna diperbolehkan membuat dan menghapus index data.
2. Resource Authorization pengguna diperbolehkan membuat relasi-relasi baru.
3. Alteration Authorization pengguna diperbolehkan menambah/menghapus atribut
suatu relasi.
4. Drop Authorization pengguna diperbolehkan menghapus relasi yang sudah ada.
Contoh perintah menggunakan SQL :
GRANT : memberikan wewenang kepada pemakai
Syntax : GRANT <priviledge list> ON <nama relasi/view> TO <pemakai>
Contoh :
GRANT SELECT ON S TO BUDI
GRANT SELECT,UPDATE (STATUS,KOTA) ON S TO ALI,BUDI
REVOKE : mencabut wewenang yang dimiliki oleh pemakai
Syntax : REVOKE <priviledge list> ON <nama relasi/view> FROM <pemakai>
Contoh :
REVOKE SELECT ON S TO BUDI
REVOKE SELECT,UPDATE (STATUS,KOTA) ON S TO ALI,BUDI
Priviledge list : READ, INSERT, DROP, DELETE, INEX, ALTERATION, RESOURCE
3. Backup data dan recovery :
Backup : proses secara periodik untuk mebuat duplikat ari database dan melakukan logging file (atau
program) ke media penyimpanan eksternal.
Jurnaling : proses menyimpan dan mengatur log file dari semua perubahan yang dibuat di database
untuk proses recovery yang efektif jika terjadi kesalahan.
Isi Jurnal :
Record transaksi
1. Identifikasi dari record
2. Tipe record jurnal (transaksi start, insert, update, delete, abort, commit)
3. Item data sebelum perubahan (operasi update dan delete)
4. Item data setelah perubahan (operasi insert dan update)
5. Informasi manajemen jurnal (misal : pointer sebelum dan record jurnal selanjutnya
untuk semua transaksi
Record checkpoint : suatu informasi pada jurnal untuk memulihkan database dari kegagalan,
kalau sekedar redo, akan sulit penyimpanan sejauh mana jurnal untuk mencarinya kembali,
maka untuk membatasi pencarian menggunakan teknik ini.
Recovery : merupakan upaya uantuk mengembalikan basis data ke keadaaan yang dianggap benar
setelah terjadinya suatu kegagalan.
4. Jenis Pemulihan :
1. Pemulihan terhadap kegagalan transaksi : Kesatuan prosedur alam program yang dapat
mengubah / memperbarui data pada sejumlah tabel.
2. Pemulihan terhadap kegagalan media : Pemulihan karena kegagalan media dengan cara
mengambil atau memuat kembali salinan basis data (backup)
3. Pemulihan terhadap kegagalan sistem : Karena gangguan sistem, hang, listrik terputus alirannya.
Fasilitas pemulihan pada DBMS :
1. Mekanisme backup secara periodik
2. fasilitas logging dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung dan pada
saat database berubah.
3. fasilitas checkpoint, melakukan update database yang terbaru.
4. manager pemulihan, memperbolehkan sistem untuk menyimpan ulang database menjadi lebih
konsisten setelah terjadinya kesalahan.
Teknik Pemulihan :
1. defered upate / perubahan yang ditunda : perubahan pada DB tidak akan berlangsung sampai
transaksi ada pada poin disetujui (COMMIT). Jika terjadi kegagalan maka tidak akan terjadi
perubahan, tetapi diperlukan operasi redo untuk mencegah akibat dari kegagalan tersebut.
2. Immediate Upadate / perubahan langsung : perubahan pada DB akan segera tanpa harus
menunggu sebuah transaksi tersebut disetujui. Jika terjadi kegagalan diperlukan operasi UNDO
untuk melihat apakah ada transaksi yang telah disetujui sebelum terjadi kegagalan.
3. Shadow Paging : menggunakan page bayangan imana paa prosesnya terdiri dari 2 tabel yang
sama, yang satu menjadi tabel transaksi dan yang lain digunakan sebagai cadangan. Ketika
transaksi mulai berlangsung kedua tabel ini sama dan selama berlangsung tabel transaksi yang
menyimpan semua perubahan ke database, tabel bayangan akan digunakan jika terjadi
kesalahan. Keuntungannya adalah tidak membutuhkan REDO atau UNDO, kelemahannya
membuat terjadinya fragmentasi.
5. Kesatuan data dan Enkripsi :
Enkripsi : keamanan data
Integritas :metode pemeriksaan dan validasi data (metode integrity constrain), yaitu berisi
aturan-aturan atau batasan-batasan untuk tujuan terlaksananya integritas data.
Konkuren : mekanisme untuk menjamin bahwa transaksi yang konkuren pada database multi
user tidak saling menganggu operasinya masing-masing. Adanya penjadwalan proses yang
akurat (time stamping).
Sumber :
Modul Perkuliahan - Basis Data - Program Studi Sistem Informasi - Fakultas Ilmu Komputer - Universitas Mercu Buana