Rabu, 31 Juli 2019

Jurnal Review - Penerapan Analytical Network Process (ANP) Pada Sistem Pengukuran Kinerja Di Kebun Sidamanik Pematang Siantar


Judul: PENERAPAN ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI KEBUN SIDAMANIK PEMATANG SIANTAR
Link Download : <download disini>
Jurnal : J@TI Undip
Volume & Halaman : Vol VII, No 1, Januari 2012
ISSN : -
Penulis : Juliza Hidayati
Afiliasi Penulis : Departemen Teknik Industri
Fakultas Teknik USU
Jl.Almamater Kampus USU Medan, 20155
Abstrak : Kinerja merupakan kemampuan yang dimiliki dalam menerapkan strategi secara efektif untuk memastikan tujuan yang ingin dicapai perusahaan dapat diwujudkan. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, perusahaan haruslah meningkatkan kinerja dari periode ke periode berikutnya. Kebun Sidamanik Pematang Siantar PTP Nusantara IV (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri yang menghasilkan teh yang dipasarkan di dalam negeri maupun luar negeri. Seiring dengan persaingan dalam dunia industri yang semakin ketat, Kebun Sidamanik Pematang Siantar PTP IV (Persero) harus berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar perusahaannya dapat bertahan. Untuk itu diperlukan sebuah pengukuran kinerja yang dapat mendukung perusahaan dalam meningkatkan kinerja tersebut. Maka diperlukan suatu pengukuran kinerja yang lebih baik sehinga dapat diketahui maju mundurnya perusahaan tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran kinerja di Kebun Sidamanik Pematang Siantar PTP IV (Persero), untuk mengetahui besarnya (%) kinerja perusahaan, sehingga dapat dirumuskan kebijakan/strategi dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan. Diperlukan strategi objektif dalam pengukuran kinerja. Balance Scorecard merupakan suatu kerangka kerja yang dibutuhkan untuk menurunkan strategi perusahaan. Pemecahan masalah dalam perhitungan besarnya kinerja (%) menggunakan metode Analytic Network Procces (ANP). Metode ANP yaitu suatu metode pengukuran kinerja yang memperhatikan saling keterkaitan antara strategi objektif objektif yang satu dengan yang lain. Kebun Sidamanik Pematang Siantar PTP IV (Persero) memiliki empat perspektif yang masing-masing memiliki kinerja sebagai berikut finansial (27.1%), pelanggan (46.4%), proses bisnis internal (9%) serta pertumbuhan dan pembelajaran (17.6%). Besarnya kinerja dari masing-masing strategi objektif di kebun Sidamanik Pematang Siantar PTP Nusantara IV (Persero) yaitu bisnis growth (4.9%), profitabilitas (6.4%), solvabilitas (4.3%), biaya operasional (5.5%), pendapatan operasi (4.7%), kepuasan pelanggan (6.8%), peningkatan jumlah pelanggan (7.9%), karakteristik produk (7.8%), kemajuan teknologi (4.1%), ramah lingkungan (5.9%), maintenance (5.8%), peningkatan K3 (5.6%), optimalisasi penjualan (4.5%), jumlah tenaga kerja ahli (3.6%), performance appraisal (6.2%), pelatihan teknologi informasi (4.7%), sistem informasi (7.4) dan inovasi (4%).
Keyword : petunjuk penulisan, persiapan makalah, prosiding, seminar
Kesimpulan : Kesimpulan yang diperoleh secara keseluruhan tahapan penelitian diperoleh adalah dalam pembentukan struktur hirarki dan penilaian strategi objektif melibatkan narasumber kepakaran memahami betul strategi objektif perusahaan mendapatkan penilaian yang akurat dan mampu menggambarkan kondisi sesungguhnya.
Hierarki yang terbentuk berdsarkan kuisioner yang diberikan kepada responden terdiri dari tiga tingkat. Hirarki I merupakan visi dan misi perusahaan, pada hirarki II, visi dan misi tersebut dijabarkan menjadi empat perspektif yang ada dalam Balance Scorecard yaitu financial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Selanjutnya hirarki III dibentuk dari penjabaran perspektif menjadi strategi objektif agar tercapai visi dan misi yang diinginkan.
Perusahaan ada 4 persperktif yang memiliki bobot financial (0,271), pelanggan (0,464), proses bisnis internal (0,090), pertumbuhan dan pembelajaran (0,176)
Besarnya kinerja dari masing-masing strategi objektif di Kebun Sidamanik Pematang Siantar Nusantara IV (Persero) yaitu bisnis growth (4,9%), profitabilitas (6,4%), solvabilitas (4,3%), biaya operasional (5,5%), pendapatan operasi (4,7%), kepuasan pelanggan (6,8%), peningkatan jumlah pelanggan (7,9%), karaktristik produk (7,8%), kemajuan teknologi (4,1%), ramah lingkungan (5,9), maintenance (5.8%), peningkatan K3 (5.6%), optimalisasi penjualan (4.5%), jumlah tenaga kerja ahli (3.6%), performance appraisal (6.2%), pelatihan teknologi informasi (4.7%), sistem informasi (7.4) dan inovasi (4%).
Saran : -
Daftar Pustaka : 1. Anwar, Saifudin. (2001). “Metode Penelitian”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2. Arikunto, Suharsimi, (1998). “Prosedur Penelitian”. Jakarta : PT Rineka Cipta, Edisi Revisi IV,
3. Saaty, T. L., (1998). “Decision Making : The Analytical Hierarchy Process”, New York : Mc Graw Hill Co.
4. Saaty, T.L., “Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimipin”, Jakarta: PT pustaka binaman pressindo.
5. Sugiono, (2005). “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung : CV Alfabeta.
6. Vananyi. (2003) Analytic Network Process. Jurnal teknik industri. Vol. 5. no 1. juni 2003