Sejak revolusi Industri, dunia usaha tampaknya telah diwarnai pertumbuhan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan cukup menyolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Perkembangan spesialisasi ini, bagaimanapun juga, telah menciptakan masalah-masalah baru yang sekarang masih terjadi di banyak organisasi. Salah satu masalah adalah kecenderungan unit-unit suatu organisasi tumbuh secara relatif menjadi “kerajaan” yang otonomi dengan tujuan-tujuan dan sistem-sistem nilai sendiri. Disamping itu, kompleksitas dan spesialisasi dalam suatu organisasi menumbuhkan kesulitan yang semakin besar untuk mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk kegiatan organisasi yang bermacam-macam dengan cara yang paling efektif sebagai organisasi keseluruhan. Masalah-masalah ini dan kebutuhan untuk menemukan cara yang lebih baik dalam memecahkannya telah menimbulkan kebutuhan akan teknik-teknik riset operasi.
Di sisi lain, organisasi-organisasi (perusahaan) pada saat ini harus beroperasi di dalam situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak serta siap untuk berubah-ubah. Perubahan-perubahan terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu pesat ditambah dengan dampak dari beberapa faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Akibatnya, perusahaan tidak lagi hanya dapat mengantungkan kelangsungannya pada kejelian dan ketajaman panca indera para manajernya, tetapi sudah harus mengalihkan perhatiannya pada penggunaan metode-metode kuantitatif dan peralatan komputer sebagai alat bantu para manajer dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Metode-metode dan peralatan-peralatan kuantitatif ini merupakan pendekatan ilmiah untuk menemukan cara yang lebih baik untuk memecahkan masalah yang harus dihadapi dalam lingkungan dan untuk memilih alternatif terbaik dengan bantuan peralatan-peralatan matematis tersebut.
Akar dari perkembangan riset operasi dapat ditelusur kembali dalam beberapa dekade, dimana penggunaan pendekatan ilmiah dalam manajemen organisasi dimulai. Bagaimanapun juga, permulaan dari kegiatan yang dinamakan riset operasi telah mulai dikembangkan penggunaannya pada perang dunia kedua. Pada saat itu dirasa perlu untuk mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang terbatas dan langka untuk bermacam-macam operasi militer, dan kegiatan-kegiatan dalam setiap organisasi harus dilakukan dengan cara yang efektif untuk memenangkan perang. Manajemen militer Inggris dan kemudian Amerika mulai “memanggil” para ahli untuk menerapkan pendekatan ilmiah untuk keperluan strategik dan taktik militernya. Karena mereka diminta untuk melakukan riset pada operasi-operasi (militer), mereka merupakan tim riset operasi yang pertama. Keberhasilan usaha ini tampak dalam kemenangan angkatan udara Inggris, peperangan di Atlantic Utara, dan sebagainya.
Setelah perang dunia kedua berakhir, dengan melihat sukses penggunaan sistem operasi dalam militer, kalangan industri menjadi tertarik pada bidang baru ini. Pertumbuhan Industri (setelah perang berakhir) terjadi sangat pesat, sehingga tim-tim riset operasi menjadi sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis, karena masalah-masalah yang timbul pada dasarnya sama walaupun konteksnya berbeda dengan yang telah dihadapi kalangan militer. Dan dari waktu ke waktu, kegiatan riset operasi, sebagai peralatan manajemen (tools of management), semakin dirasakan oleh perusahaan-perusahaan (terutama perusahaan besar) sehingga mereka berlomba-lomba untuk menarik para ahli di bidang ini atau mengirimkan staf mereka untuk memperdalam ilmunya di bidang riset operasi.
Tim-tim riset operasi dalam lingkungan dunia bisnis ini menandai kemajuan teknik-teknik riset operasi. Sebagai contoh utama adalah metode simplek untuk pemecahan masalah-masalah linier programming, yang dikembangakan oleh George Dantzig pada tahun 1947. Disamping itu banyak peralatan-peralatan riset operasi standar, seperti linier programming, dynamic programming, teori antrian, dan teori pengendalian persediaan telah dikembangkan sebelum akhir tahun 1950-an. Sebagai tambahan, kemajuan teknologi komputer juga telah menandai kemajuan teori riset operasi dan banyak membantu pengambilan keputusan pemecahan masalah yang optimum dalam berbagai bidang dan permasalahan. Perkembangan komputer-komputer elektronik digital dengan kemampuannya untuk melakukan perhitungan-perhitungan aritmetik ribuan atau bahkan jutaan kali lebih cepat dari kemampuan manusia merupakan perkembangan “dahsyat” riset operasi.