Senin, 18 April 2011

Asumsi Pembelajaran


Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Tugas pembelajaran adalah sebuah cara untuk membangun dialog. Dibuat dalam bentuk pertanyaan terbuka yang diberikan kepada anggota suatu kelompok kecil, yang telah diberikan semua sumber daya yang dibutuhkan untuk memberi jawaban. Tugas pembelajaran adalah suatu cara untuk memastikan keterlibatan pelajar dengan pelajaran yang baru. Membangun dialog dengan membuat tugas pembelajaran yang berguna adalah satu cara pengajaran yang efektif.
Cara ini berbeda dengan pengajaran biasa di mana pengajar biasanya akan membagikan isi pelajaran (keterampilan, pengetahuan dan sikap), dan kemudian memberikan latihan supaya pelajar dapat menerapkan apa yang telah mereka lihat atau dengar. Pola ini sudah menjadi kebiasaan yang diharapkan, baik oleh pengajar maupun pelajar.

Asumsi Pembelajaran

#1 Pelajar memiliki kapasitas untuk belajar

Pelajar datang dengan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Asumsi ini berhubungan dengan teori proyeksi dalam psikologi: sebagai pengajar, cara kita melihat para pelajar sangat ditentukan oleh persepsi diri sendiri. Karena kita memiliki asumsi bahwa sebagai pengajar kita memiliki kemampuan untuk belajar, hal yang sama juga kita terapkan kepada pelajar yang datang untuk belajar.
#2 Pelajar akan belajar jika mereka terlibat aktif dengan materi pelajaran

Keterlibatan ini bisa secara kognitif, emosi dan fisik, tergantung pada materinya. Bisa penuh perenungan atau juga penuh perdebatan. Bisa dimulai dengan kehidupan nyata atau pengalaman hidup para pelajar, atau juga lewat statistik dan riset terbaru. Saat ada keterlibatan, pelajar bukan hanya belajar materi, namun juga memiliki kegairahan dan semangat kreatif dari seseorang yang menjadi penentu pembelajaran mereka sendiri. Kita melakukan apa yang kita pelajari.

#3 Materi yang baru dapat dimunculkan lewat tugas pembelajaran

Tugas pebelajaran bukanlah tambahan, ataupun sekedar ujian untuk materi yang sedang dipelajari. Tugas pembelajaran adalah bagian dari suatu rencana terpadu utuk membagikan materi yang baru dalam bermacam cara, dan secara otomatis melibatkan pelajar. Membangun sebuah dialog.

#4 Tugas pembelajaran meningkatkan akuntabilitas

Pengajar memiliki tanggung jawab untuk merancang tugas pembelajaran yang mengajarkan dengan materi yang sesuai.  Tugas pengajar orang dewasa adalah menghasilkan suatu rancangan dan lingkungan yang memaksimalkan pembelajaran, yaitu dialog yang berpusat pada pembelajaran. Hasilnya adalah suatu sistem pembelajaran yang memperlihatkan akuntabilitas karena baik pengajar maupun pelajar akan tahu apakah mereka sudah memahami pengajaran atau tidak.