Modul Decision Support System / Sistem Pendukung Keputusan
Download Modul Bab 01
Bab 01 - Pendahuluan
Sistem merupakan kumpulan sub-sub sistem (elemen) yang saling berkorelasi
satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh: Sebuah
perusahaan memiliki sistem manajerial yang terdidi dari bottom management, middle
management, dan top management yang memiliki tujuan untuk mencapai kemajuan
masyarakat. Sistem pendukung keputusan dapat di artikan sebagai suatu sistem yang di
rancang yang digunakan untuk mendukung manajemen di dalam pengambilan
keputusan.
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pertama kali diungkapkan pada
tahun 1971 oleh Michael Scoot Morton (Turban, 2001) dengan istilah Management
Decision System. Kemudian sejumlah perusahaan, lembaga penelitian dan perguruan
tinggi mulai melakukan penelitian dan membangun Sistem Pendukung Keputusan,
sehingga dari produksi yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa sistem ini merupakan
suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai
persoalan yang tidak terstruktur.
Little (Turban, 2001) mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan sebagai suatu
suatu informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan
untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang
terstruktur maupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.
Moore dan Chang (Turban, 2001) berpendapat bahwa konsep struktur pada definisi
awal Sistem Pendukung Keputusan (bahwa Sistem Pendukung Keputusan dapat
menangani situasi semistruktur dan tidak terstruktur), sebuah masalah dapat dijelaskan
sebagai masalah terstruktur dan tidak terstruktur hanya dengan memperhatikan si
pengambil keputusan atau suatu spesifik. Jadi mereka mendefinisikan DSS sebagai
sistem yang dapat diperluas untuk mampu mendukung analisis data ad hoc dan
pemodelan keputusan, berorientasi terhadap perencanaan masa depan, dan digunakan
pada interval yang tidak reguler dan tak terencana.
Bonczek, dkk (Turban, 2001) mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan sebagai
sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi:
sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antar pengguna dan
komponen Sistem Pendukung Keputusan yang lain), sistem pengetahuan (repositori
pengetahuan domain masalah yang ada entah sebagai data atau sebagai prosedur) dan
sistem pemrosesan masalah (hubungan antara komponen lainnya terdiri dari satu atau
lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan). Konsep – konsep yang diberikan oleh definisi tersebut sangat penting untuk
memahami hubungan antara Sistem Pendukung Keputusan dan pengetahuan.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan
adalah suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen
dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi
terstruktur. Sistem ini memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif yang
secara interaktif digunakan oleh pemakai.
1.2 Tujuan Dan Solusi Pemecahan Masalah Di Bidang Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dikemukakan oleh Peter G.W Keen
dan Scott Morton di dalam buku Model dan Sistem Informasi (Mc.Leod R, Jr, 1996) yaitu:
- Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur.
- Mendukung penilaian manajer bukan mencoba untuk menggantikannya
- Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari :
a. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk
pelbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management
Systems (DBMS).
b. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science,
atau pelbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem
suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.
c. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memnberikan
perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
d. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain
atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri
Menurut Simon ada tiga fase dalam proses Pengambilan Keputusan diantaranya
sebagai berikut :
1. Intellegence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari ruang lingkup
problematika secara proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan
diuji dalam rangka mengindentifikasi masalah.
2. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis
alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi menguji kelayakan solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan
yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam
proses pengambilan keputusan.
Secara konsep ada 3(tiga) elemen yang terkait dengan Sistem Pendukung
Keputusan.
1. Masalah. Dalam sebuah sistem pendukung keputusan terdapat beberapa jenis
masalah yaitu : Masalah Terstruktur, Masalah Semi Terstruktur dan Masalah Tidak
Terstruktur.
2. Solusi. Dalam sebuah sistem pendukung terdapat beberapa jenis solusi
pemecahaan masalah diataranya yaitu: Multi Attribute Decision Making (MADM)
seperti: Metode Simple Additive Weighting (SAW), Metode Weight Product (WP),
Metode Analythical Hierarchy Process (AHP), Metode Topsis dan Lain-lain.
Kemudian Metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) seperti: Metode
Promethee, Metode Electre, Metode Oreste, Metode Entropi dan Lain-lain. Selain
terdapat juga Metode Multi Factor Evaluation Process (MFEP), Metode Multi
Attribute Utility Theory (MAUT) serta Metode FMADM (Fuzzy Multi Attribute
Decision Making) yang terdiri dari F-AHP, F-SAW dan Lain-lain.
3. Hasil. Hasil atau keluaran dari sebuah sistem pendukung keputusan yaitu berupa
sebuah keputusan yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur sebuah kebijakan dari
sebuah masalah yang diteliti atau di bahas. Keputusan merupakan kegiatan memilih
suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan masalah tersebut. Tindakan memilih
strategi atau aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik ats sesuatu
itu disebut pengambilan keputusan. Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai
target atau aksi tertentu yang harus dilakukan (Kusrini, 2007:6).
Sumber : Modul Dicky Nofriansyah, S.Kom., M.Kom (STIMIK Triguna Dharma Medan) - Link